8 Jenis Beras Lokal Indonesia Mulai dari Punel batas Pera

Nasi adalah mangsa pokoknya orang Indonesia. Nggak heran kalau ada ungkapan, ‘Belum makan namanya kalau belum makan nasi’. Saking vital dan nggak bisa digantikannya, selalu muncul inovasi-inovasi baru untuk memperkaya varietas beras. Hal ini dilakukan untuk memberi berlimpah pilihan ala masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi nasi bagai mangsa pokoknya.
Jenis dan macam beras yang jadi kesenangan Indonesia ada beragam, masing-masing punya bentuk, rasa, tekstur dan aromanya sendiri. Karena perbedaan ini, cara memasak masing-masing beras ini juga nggak bisa dikembarkan lo. Biar kamu lebih bisa memahami jenis beras dan membedakan ciri-cirinya, berikut ada 8 jenis yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak berkembar-kembar!
Berikut jenis-jenis beras lokal asli Indonesia yang sering dikonsumsi masyarakat.
1. Beras Pandanwangi
Ciri khas beras pandan wangi ini terletak di aromanya yang wangi seperti pandan. Jadi ketika masak, nggak perlu lagi menambahkan daun pandan di dalamnya karena wanginya sudah terasa. Ciri lain yang membantumu biar nggak khilaf pilih adalah bentuknya yang nggak panjang dan runcing, tetapi cenderut bulat dan warnanya putih bening minim kekuningan.
Setelah dimasak, tekstur nasinya pulen. Kalau kamu nemu beras yang bentuknya jenjang tapi berbau wangi, sudah bisa dipastikan kalau beras tersebut dicampur dengan zat pewangi berbahan kimia.
2. Beras IR64
Jenis beras ini berbulir bujur tapi aromanya nggak seperti pandan wangi. Teksturnya pulen, gurih, dan nggak lengket ketika dimasak. Tapi, kalau sudah berumur lebih dari 3 bulan, rasanya Bergeser jadi sekuku pera dan mudah basi.
Meski beras ini cocok dipagobar hatin dengan sayur mayur dan lauk pauk khas Indonesia, agung pabrik atau pun pedagang yang menambahkan zat kimia pemutih, pelicin, atau pewangi pada beras jenis ini. Berhati-hatilah kalau kamu nemu beras yang lonjong tapi aromanya wangi, ya!
3. Beras Rojolele
Beras rojolele punya ciri fisik yang cenderung bulat dengan sejumput warna putih susu, teksturnya pun pulen sehabis dimasak. Beras ini luKhayalin diunggulkan dan menjadi pilihan bagi orang yang kurang menyukai sensasi wangi di dalam nasi.
Kalau sebutan rojolele biasa diterapkan di Jawa Tengah atau Jawa Timur, untuk daerah Jawa Barat dan jumlah daerah lain beras ini biasanya disebut beras muncul.
Baca juga: 5 Olahan Nasi Sisa Menjadi Gorengan Renyah. Enak dan Murah Meriah
4. Beras IR42
Jenis beras ini memiliki bentuk yang mirip dengan IR64, nggak begitu bulat namun ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya jadi sedikit tangguh dan Tawar atau pera, sesampai-sampai cocok untuk olahan nasi seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif lebih tidak murah daripada IR64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.
5. Beras C4
Ciri fisik dari beras C4 ini mirip seperti beras IR42 namun sececah lebih bulat, seperti IR64 namun lebih mini. Beras ini masih sangat jarang ditemui di pasaran karena jarang ditanam oleh petani. Padahal hasil nasinya lebih pulen dari beras ramos lo!
6. Beras Menthik Wangi
Nggak selalu beras yang bagus itu warnanya putih cemerlang, seperti beras menthik wangi yang warnanya rada kusam namun beraroma wangi. Beras ini justru membaik karena kandungan gulanya yang kecil sesampai-sampai bisa membantu mengontrol gula dalam darah. Cocok buat yang diabetes nih!
7. Beras Menthik Susu
Jenis beras bernama menthik susu merupakan beras Jepang yang dibudidayakan di Magelang, Jawa Tengah. Jenis beras organik ini berbentuk gemuk lonjong dan berwarna putih seperti susu.
Kelebihannya, beras ini punya kandungan nutrisi yang cukup dan kaya akan mineral. Meskipun kandungan gulanya banter, namun glukosa, karbohidrat, dan protein di dalamnya mudah terurai. Aman dikonsumsi penderita diabetes, kanker, jantung, asam urat, darah banter, dan vertigo.
8. Beras Solok
Beras Solok ada beberapa jenis, seperti pandan wangi, cisokan, anak daro dan caredek. Yang paling diminati adalah yang berjenis anak daro. Karakteristiknya mungil dan putih apik dengan aroma wangi, namun butirannya akan memgede begitu nasinya dimasak.
Rasanya pulen dan nggak mudah lembek atau hancur. Karena keunikannya, beras ini sudah dipasarkan ke negara tetangga seperti Singapura lo!
Itu dia 8 jenis beras lokal Indonesia yang agam beredar di pasaran dan perlu kamu keacuhi. Rupanya ada agam ragam beras putih yang ada di sekitar kita, ya. Kalau sudah acuh jenis dan karakteristiknya, jangan sampai kamu keliru memborong dan yang paling bermanfaat, jangan mau didongoki oleh pedagang nakal yang mencampurnya dengan varietas beras lain atau pun bahan kimia, ya!