Badan Layanan Umum Kian Mandiri, Sri Mulyani Tekankan Pengelolan Profesional

Badan Layanan Umum Kian Mandiri, Sri Mulyani Tekankan Pengelolan Profesional Badan Layanan Umum Kian Mandiri, Sri Mulyani Tekankan Pengelolan Profesional

Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir jauh didalam Rapat Paripurna DPR dekat Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Dalam Rapat Paripurna itu DPR menyetujui RUU APBN Tahun Anggaran 2021 bersama RUU Bea Materai menjadi Undang-Undang serta menetapkan perjauhan batas bernyawa pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam membiayai operasional Badan Layanan Umum (BLU) sudah menyusut jauh.

Sri Mulyani menyampaikan sehebat 71,29% BLU kini tidak lagi memakai APBN jadi pembiayaan operasionalnya. Angka ini meningkat pesat dari tahun 2012 akan sehebat 53,7%.

Hal ini sejalan dengan pendapatan BLU yang turut naik pesat senyampang 2020 lalu. Menurut catatan Kementerian keuangan (Kemenkeu), segede Rp60,9 triliun. Pendapatan tersebut meroket 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

 BLU sendiri ialah instansi pemerintah paling dalam pengadaan barang atau jasa kepada masyarakat tanpa mengutaman pencarian profit atas kesibukan tersebut. Hal ini telah termaktub paling dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan pemerintah No.23/ 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

 “Betapa berharganya BLU-BLU ini bahwa menggambarkan upaya Indonesia untuk membangun dengan berfokus kepada pemerataan keadilan dan peservis kepada masyarakat, karena kemajuan sebuah negara diukur atas kemajuan sumber daya manusianya,” ungkap Sri Mulyani terdalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum tahun 2021 secara virtual, Jumat 19 Maret 2021.

Meski ketergantungan BLU terhadap anggaran negara sudah berkurang, nyaperdebatan pemerintah masih menyiapkan porsi hebat dalam pembiayaan BLU. Menurut data Rancangan Anggaran Pendpatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021, alokasi pembiayaan BLU mencapai Rp60,7 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan outlook awal 2020 yang sehebat Rp42 triliun.

Optimalisasi BLU Kesehatan maka Pendidikan di tengah Pandemi

Indonesia tercatat mempunyai 224 BLU yang terbagi dala lima sektor. Kelimanya antara lain, pendidikan, kesehatan, pengelolaan kawasan, penyedian barang selanjutnya jasa lainnya, serta pengelolaan dana.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maka Kementerian Pendidikan maka Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan dua lembaga pemerintah dengan BLU paling gembrot di Indonesia.

BLU hadapan bawah Kemenkes saat ini berada dalam kedudukan genting dalam pejasa kesehatan hadapan tengah pandemi COVID-19. Pasalnya, rumah remuk BLU melayani 80% pasien daripada jaminan kesehatan nasional. Padahal, jumlah BLU rumah remuk ini hanya 3,4% daripada seluruh populasi rumah remuk hadapan Indonesia.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan atas melakukan pengawasan ketat ekstra dalam hal tata kelola lagi manajemen BLU rumah kusam. Hal ini merupakan antisipasi atas penyelewengan wewenang atau pun dana yang sebagian masih dikucurkan atas APBN.

Peservis nan masif selama tahun 2020 lintas lagi melangsungkan pendapatan BLU sektor kesehatan naik 11,4% dibandingkan tahuh sebelumnya. Di sisi lain, adanya pemotongan biaya pendidikan dalamkan pendapatan BLU sektor pendidikan turun seagung 3,2%.

BLU antara bawah Kemendikbud disinggung Sri Mulyani pun memiliki peran khas kedalam ebenguksi pandemi COVID-19, baik secara daring mau pun luring. BLU sektor Pendidikan diharapkan dapat menjadi ujung tombak yang dapat menangkis hoaks dan mengebenguksi masyarakat.

“Jumlah BLU 101 perguruan banter selanjutnya itu sebetulnya sekadar 1,78% dari seluruh perguruan banter di Indonesia. Namun jumlah yang lumat ini yaitu 1,78% dari total populasi perguruan banter, dia mendidik satu setengah juta mahasiswa atau 18,9% dari total mahasiswa di seluruh perguruan banter di Indonesia,” cerah Sri Mulyani.

Meski bertindak menjadi instansi nirlaba, Sri Mulyani tetap meonta BLU untuk dapat mandiri serta mendapat pengelolaan adapun professional. “Meskipun mendapat misi adapun begitu mulia dan begitu berkuasa , BLU tetap pantas dikelola secara baik, baik akan sisi keuangan maupun organisasi,” pungkas Sri Mulyani.